Ahad, 4 September 2022. Ustadz Lubab Habiburrohman, S.H., M.H mengupas tuntas manajemen TPQ dan teori otak pada pertemuan ke- 8 program PGTPQ. Pentingnya manajemen TPQ untuk menanggulangi kegagalan pada pengelolaan TPQ, sehingga harus ada komponen yang mendorong keberhasilan salah satunya memiliki visi masa depan yang jelas. Selain itu menunjang keberhasilan pada lembaga seperti TPQ, ternyata otak juga memiliki peran penting terhadap kinerja ustadz dan ustadzah yang mengajar.
Membuka materi dengan perkenalan diri, Ustadz Lubab mengawali dengan menjelaskan tentang teori otak. Dimana otak akan siap bekerja jika diawali dengan Gerakan, beliau menyampaikan setiap akan melakukan kegiatan kita wajib untuk membaca bismillah terlebih dahulu, ini merupakan hal yang baik di awal kegiatan sekaligus upaya meraih ridha Allah SWT.
Ustazd Lubab juga menjelaskan terkait regulasi TPQ yang sangat penting, salah satunya pada peraturan Mentri Agama Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam. Dengan adanya regulasi tentu akan memudahkan satu Lembaga dapat berdiri dengan baik. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa terdapat indikator pada TPQ yang tidak dikelola dengan baik yaitu tidak adanya administrasi Lembaga, materi kurikulum seingatnya, dan TPQ asal jalan. Maka dari itu untuk menanggulangi kegagalan pada TPQ harus ada komponen yang mendorong keberhasilan diantaranya memiliki visi masa depan yang jelas, mesti ada komitmen untuk berubah, mesti memahami dengan baik dimana Lembaga Pendidikan al-Qurán sekarang ini, dan memiliki rencana untuk mengimplementasikan mutu di Lembaga Pendidikan al-Qurán.
Materi yang disampaikan oleh Ustadz Lubab sangatlah penting bagi para peserta karena seperti yang sudah diucapkan oleh beliau bahwa “Guna mempersiapkan insan yang jujur dan bertaqwa, berkakhlak mulia, dan bertanggung jawab, untuk bekal mereka dikehidupan kelak dan sebagai modal dasar kepemimpinan di masa mendatang, maka perlu sejak dini dipersiapkan generasi Qurani, yang salah satunya dapat ditempuh lewat Pendidikan al-Qurán.”
Sahabat LAZNAS Al-Irsyad, semangat mereka untuk menjadi Ustadz dan Ustadzah yang berkualitas agar dapat menghasilkan generasi Qurani sangat patut diapreasi. Padahal kita tahu untuk menjadi seorang guru ngaji adalah hal yang tidak mudah, mereka merupakan pahlawan tanpa tanda jasa dengan kesadaran tinggi bersedia mewakafkan waktu dan jiwa untuk mengajarkan Al-Qur’an dan mencerdaskan ummat. Mari bersama kami membantu mereka wujudkan genarasi Qurani yang berakhlak mulia melalui rekening sedekah 715-725-7352 a.n Laznas Al-Irsyad.